
Lada atau merica merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sejak zaman dahulu, bangsa-bangsa Eropa sangat tertarik pada rempah-rempah, termasuk lada, yang mendorong mereka melakukan ekspedisi ke berbagai belahan dunia. Lada telah lama dikenal sebagai bumbu dapur yang banyak diminati karena cita rasa dan aromanya yang khas, menjadikan masakan lebih lezat. Hingga kini, lada tetap menjadi bumbu yang sangat familier di seluruh dunia dengan permintaan pasar yang luas dan harga jual yang cukup stabil, sehingga menarik minat banyak petani untuk membudidayakannya.
Terdapat dua jenis lada yang umum dibudidayakan, yaitu lada hitam dan lada putih. Kedua jenis lada ini sebenarnya berasal dari tanaman yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada proses panen dan pengolahannya. Lada hitam dihasilkan dari buah lada yang dipanen saat masih muda, sehingga memiliki warna hitam setelah dikeringkan. Sementara itu, lada putih diperoleh dari buah lada yang sudah matang dan direndam untuk menghilangkan kulit luarnya, sehingga menghasilkan biji berwarna putih.
Syarat Tumbuh Tanaman Lada
Untuk sukses dalam bisnis budidaya lada, penting untuk memahami kondisi optimal bagi pertumbuhan tanaman ini. Lada dapat tumbuh baik hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan syarat sebagai berikut:
- Jenis Tanah: Tanah dengan kandungan hara yang baik sangat diperlukan. Jenis tanah seperti Oxisol, Vertisol, Andisol, dan tanah liat berpasir (sandy clay) sangat cocok untuk tanaman lada.
- Ketinggian Lahan: Idealnya, tanaman lada ditanam pada ketinggian 0-500 mdpl. Jika ditanam di lokasi yang lebih tinggi, pertumbuhannya bisa kurang optimal.
- Iklim: Lada tumbuh baik dalam suhu antara 20-30°C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun.
Teknik Budidaya Lada
Berikut adalah tahapan budidaya lada agar hasil panen optimal:
1. Pembibitan
Pembibitan lada dapat dilakukan dengan metode stek cabang sekunder dan primer atau stek sulur panjang (cabang primer). Pembibitan dilakukan dalam polybag yang berisi campuran pasir, pupuk organik (tricokompas), dan tanah dengan perbandingan 1:3:7. Setelah bibit ditanam, polybag perlu ditutup dengan plastik transparan untuk melindungi dari hujan tetapi tetap memungkinkan sinar matahari masuk sekitar 70%. Selama masa pembibitan (sekitar 4 bulan), perlu diberikan perlindungan dari hama dengan memasang jaring di sekelilingnya. Untuk merangsang pertumbuhan akar, pemupukan organik sangat dianjurkan.
2. Penanaman
Bibit yang telah siap dapat dipindahkan ke lahan pekarangan atau ke dalam pot/polybag berukuran 40×60 cm. Agar tanah tetap subur, dapat diberikan pupuk kandang sebanyak 5-10 kg dan 500 gram kapur sebelum penanaman. Bibit sebaiknya ditanam setelah 2-3 minggu pemberian pupuk dasar. Pemupukan lanjutan secara rutin dengan pupuk kandang (5 kg per tahun) akan membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman lada.
3. Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan yang baik sangat penting untuk memastikan pertumbuhan lada yang optimal. Beberapa aspek pemeliharaan meliputi:
- Pengendalian Jamur dan Penyakit: Tanaman lada rentan terhadap jamur karena bentuknya yang rimbun dan tingkat kelembaban yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini, bisa dibuat para-para di sekitar tanaman untuk meningkatkan sirkulasi udara.
- Penggunaan Biopestisida dan Agensi Hayati: Biopestisida seperti tepung cengkeh, ekstrak biji bengkuang, dan ekstrak akar tuba dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit. Sedangkan untuk pengendalian hayati, dapat digunakan bakteri Pasteuria penetrans, jamur Beauveria bassiana, dan jamur Trichoderma.
4. Pemanenan dan Pengolahan
Masa panen lada biasanya terjadi sekitar 12 bulan setelah penanaman. Untuk hasil optimal, saat tanaman mulai berbunga dan berbuah pertama kali, disarankan agar bunga dan buahnya dipetik terlebih dahulu agar pertumbuhan selanjutnya lebih maksimal. Setelah panen, lada dapat dikeringkan dan diolah sesuai kebutuhan pasar, baik sebagai lada hitam maupun lada putih.
Kesimpulan
Berbisnis lada memiliki potensi besar karena permintaan pasar yang luas dan harga yang relatif stabil. Dengan memahami teknik budidaya yang tepat, mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan, petani dapat memperoleh hasil yang optimal. Selain itu, penerapan metode pengendalian hama dan penyakit secara alami juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman lada. Jika dikelola dengan baik, bisnis lada bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan.