
Ammonium sulfat ((NH₄)₂SO₄) adalah garam anorganik yang memiliki berbagai aplikasi dalam bidang pertanian, industri, dan laboratorium. Garam ini mengandung 21% nitrogen dalam bentuk ion amonium (NH₄⁺) dan 24% sulfur sebagai ion sulfat (SO₄²⁻). Dalam bahasa Indonesia, ammonium sulfat sering disebut sebagai ZA, singkatan dari istilah Belanda “zwavelzure ammoniak”.
Sifat Fisik dan Kimia
Ammonium sulfat tidak mudah terbakar dan memiliki LD₅₀ sebesar 2840 mg/kg pada tikus melalui pemberian oral. Meskipun demikian, penanganan yang tepat tetap diperlukan untuk menghindari risiko kesehatan.
Kegunaan
- Pertanian: Penggunaan utama ammonium sulfat adalah sebagai pupuk untuk tanah alkalin. Di dalam tanah, ion amonium dilepaskan dan membentuk sedikit asam, menurunkan pH tanah, sambil menyediakan nitrogen esensial untuk pertumbuhan tanaman. Namun, kandungan nitrogen yang relatif rendah dibandingkan dengan ammonium nitrat dapat meningkatkan biaya transportasi. Selain itu, ammonium sulfat digunakan sebagai adjuvan semprot untuk insektisida, herbisida, dan fungisida yang larut dalam air, membantu meningkatkan efektivitas pestisida tersebut. en.wikipedia.org
- Laboratorium: Dalam biokimia, pengendapan dengan ammonium sulfat adalah metode umum untuk memurnikan protein melalui pengendapan selektif. Ammonium sulfat sangat larut dalam air dan dapat membuat larutan sangat pekat, yang dapat menyebabkan protein mengendap pada konsentrasi tertentu tanpa mengalami denaturasi, sehingga memungkinkan protein yang diendapkan dapat dilarutkan kembali menggunakan buffer standar. en.wikipedia.org
- Aditif Makanan: Sebagai aditif makanan, ammonium sulfat dianggap aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan diberi kode E517 di Uni Eropa. Ammonium sulfat digunakan sebagai pengatur keasaman dalam tepung dan roti. en.wikipedia.org
- Kegunaan Lain: Ammonium sulfat digunakan dalam produksi garam ammonium lainnya, seperti ammonium persulfat. Selain itu, garam ini telah digunakan dalam komposisi penghambat api, berperan mirip dengan diammonium fosfat, dengan meningkatkan suhu pembakaran material dan mengurangi laju kehilangan massa. Namun, penggunaannya sebagai pengawet kayu telah berkurang karena sifat higroskopisnya yang dapat menyebabkan korosi pada logam dan masalah stabilitas dimensi. en.wikipedia.org
Reaksi Kimia
Ammonium sulfat terurai pada pemanasan di atas 250 °C, pertama membentuk ammonium bisulfat. Pemanasan pada suhu yang lebih tinggi menyebabkan dekomposisi menjadi amonia, nitrogen, sulfur dioksida, dan air. Sebagai garam dari asam kuat (H₂SO₄) dan basa lemah (NH₃), larutannya bersifat asam dengan pH sekitar 5,5 pada konsentrasi 0,1 M. Dalam larutan berair, ion amonium dan sulfat dapat bereaksi dengan ion lain; misalnya, penambahan barium klorida akan mengendapkan barium sulfat, sementara filtratnya dapat menghasilkan ammonium klorida setelah penguapan.
Ammonium sulfat juga membentuk berbagai garam rangkap ketika larutannya dicampur dengan larutan ekuimolar dari logam sulfat dan larutannya diuapkan secara perlahan. Dengan ion logam trivalen, seperti besi(III), terbentuk alum seperti ammonium besi(III) sulfat. Garam rangkap lainnya meliputi ammonium kobalt(II) sulfat, ammonium nikel sulfat, dan ammonium serium(IV) sulfat.
Keamanan dan Penanganan
Meskipun ammonium sulfat dianggap aman untuk berbagai aplikasi, penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan dan lingkungan. Penggunaan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan kacamata pelindung, direkomendasikan saat menangani bahan ini. Penyimpanan harus dilakukan di tempat yang kering dan sejuk untuk mencegah penyerapan kelembapan, mengingat sifat higroskopisnya.
Secara keseluruhan, ammonium sulfat adalah senyawa serbaguna dengan berbagai aplikasi penting dalam pertanian, industri, dan penelitian ilmiah.